Miris, Tak Ada Jembatan, Siswa Nekad Seberangi Sungai Kulam Demi Pergi ke Sekolah

Miris, Tak Ada Jembatan, Siswa Nekad Seberangi Sungai Kulam Demi Pergi ke Sekolah

Murexs.com -Ditulis oleh Uslul Hafita
Sumber. : BPK.Koko

Ketika hujan tiba, siswa Sekolah Dasar lokal Jauh yang berada didusun Karang Pinggan kelurahan Muara Kulam kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara provinsi Sumatera Selatan harus was-was dan waspada. Hal ini dikarenakan tidak mudah bagi mereka untuk pergi kesekolah karena tidak memiliki jembatan penghubung, dan terpaksa harus melewati sungai Kulam yang bila banjir sangat berbahaya dilalui.

Jika anak anak biasanya memakai baju rapi dan bersih kesekolah, berbeda dengan mereka siswa dusun Karang Pinggan harus utama berjuang dulu untuk sampai kesekolah baru memikirkan kerapian seragam mereka, hal ini disebabkan jarak ditempuh menuju kesekolah mereka penuh perjuangan.

Diceritakan oleh salah satu guru yang bertugas dan mengabdi di sekolah tersebut bahwa lama perjalanan menuju lokasi rencana jembatan dari pusat kota,Sekitar 98 KM dan Sekitar 8 Jam Perjalanan dengan Alat trasnportasinya Kombinasi mulai dari Mobil dari pusat kota ke Ibu Kota Kecamatan selama 5 Jam Perjalanan, Kemudian di lanjutkan dengan menaiki Perahu motor/ Getek selama kurang lebih 3 Jam.

Menakjubkan tekad meraih pendidikan dijaman yang serba canggih, diujung sana mereka harus bekerja keras meraih ilmu dan cita citanya. Jarak dari rumah ke sekolah, masjid atau kebun Sekitar 200 Meter, namun dari rumah ke kebun kurang lebih 3 Km Lebih. Sedangkan untuk lebar sungai Lebih Kurang 70 Meter. Banyaknya jumlah penduduk yang terdampak jembatan Lebih Kurang ada 200 Jiwa yang menetap di Dusun Karang Pinggan.

Sangat disayangkan bila suara hati serta jeritan hati para warga dusun Karang Pinggan tidak terdengar oleh para petinggi di kabupaten Muratara ,diujung terpencil sana mereka menjerit membutuhkan uluran kasih para dermawan ,yang bisa mewujudkan harapan mereka yakni mewujudkan mimpi membangun harapan dalam meraih cita cita mereka.

Sedangkan bila diwujudkan Akses Jembatan nantinya akan menghubungkan antara 3 desa yang tersusun secara menyambung Dimulai dari Desa Muara Kulam sebagai Ibu Kota Kecamatan Menuju Dusun Batu Tulis dengan jarak kira-kira 4 Km, Kemudian dilanjutkan dari Dusun Batu Tulis menuju Dusun Karang Pinggan dengan jarak Kurang Lebih 8 km. Total jarak yang dilalui adalah 12 Km dari Kecamatan.

Tidak adanya Jembatan sejak berdirinya Dusun Karang Pinggan sejak tahun 1940 Sebelum Kemerdekana Republik Indonesia.
Aktifitas warga dalam menjalani kehidupan setiap harinya jika ingin melakukan kegiatan sehari-hari mulai dari bertani, berkebun ataupun untuk ke dusun sebelah dengan cara menyeberangi sungai dengan berjalan menyeberangi sungai tersebut jika air sedang surut. Namun jika air sedang dalam maka masyarakat tersebut akan berenang ataupun menggunakan rakit darurat untuk menyeberangi sungai. Untuk masyarakat yang menggunakan sepeda motor maka sepeda motor mereka harus di parkirkan dan ditinggalkan di seberang sungai karena tidak adanya akses untuk menyeberangi sungai tersebut.

Masyarakat sudah berusaha mengajukan kepada pemerintah setempat untuk dibuatkan jembatan penyeberangan namun menurutnya tidak pernah ditanggapi.

Cerita haru yang saya dapatkan dari kehidupan masyarakat disana adalah, Terutama pengabdian seorang guru yang dari awal didirikannya sekolah di dusun karang pinggan. Cerita bermula dari tidak adanya sekolah didusun tersebut yang mengakibatkan masyarakat disana kesulitan mendapatkan pendidikan yang layak. Jika ingin bersekolah maka mereka harus pergi ke dusun batu tulis dengan jarak yang cukup jauh untuk ukuran anak sekolah dasar sejauh kurang lebih 8 Km.

Dengan latar belakang demikian maka tercetuslah untuk membuka sekolah tersebut, dan akhirnya dibutuhkanlah guru untuk mengajar dilokasi tersebut namun tidak ada yang mau untuk Mengajar disana dikarenakan lokasi yang sangat jauh dan akses untuk menuju kesanapun Lumayan susah. Dengan gambaran jika ingin kesana tidak bisa pulang pergi dalam waktu satu hari namun harus menginap sampai 2 hari atau 3 hari, Kemudian ada seorang masyarakat yang mau mengabdikan dirinya di sekolah tersebut dengan status Honor Sekolah dengan gaji pada saat itu tidak bisa kita bayangkan, dengan Iuran dari murid-murid, Perjuangan Guru Honorer Tersebut begitu luar biasa tanpa ada mengeluh untuk mendidik siswa-siswanya.

Guru Tersebut sangat menginspirasi Kita semua, Dengan waktu yang tidak sebentar hampir 15 Tahun Beliau mengabdikan dirinya disekolah tersebut dengan latar belakang pendidikan Hanya Tamatan SMA Sederajat pada saat itu, Namun segala usaha dan Upaya Beliau lakukan semata-mata bukan untuk mencari materi namun hanya untuk mengabdikan diri Untuk mendidik anak bangsa. Perjuangan yang cukup Luar biasa tersebutlah sangat memberikan motivasi bagi kita semua dimulai dari belum ada ruangan untuk belajar, dengan belajar dibawah-bawah rumah warga, belajar dengan Ruangan atap daun rumbia sampai ada bangun seperti saat ini. Mulai dari mengajar 6 Kelas mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 diajarkan oleh beliau sendiri sampai seperti saat ini yang diajar oleh setiap kelas ada gurunya.

Beliau tidak pernah mengharapkan lebih dari pemerintah, namun berkat keikhlasan beliau dalam mendidik anak bangsa kurang lebih 15 tahun tidak sia-sia dengan didorong keinginan beliau untuk meneruskan pendidikan di jenjang lebih tinggi Menempuh pendidikan Strata 1/Sarjana Tuhan berkata lain. Harkat dan martabat beliau diangkat Tuhan dengan diadakannya seleksi CPNS Untuk Ktagori 2 dan Beliau masuk dan Alhamdulillah sekarang sudah menjadi Pegawai Negeri Siil dillingkungan Kabupaten Musi Rawas Utara. Perjuangan beliau tidak semata-mata menjadikan beliau sombong dan angkuh namun hal tersebut menjadikan motovasi beliau dan rekan-rekannya untuk lebih maju.

Sampai saat ini pun masih dilanjutkan oleh rekan-rekan dibawahnya untuk melanjutkan perjuangan mendidik anak bangsa di pelosok negeri walau hanya berstatus Guru Honorer. Untuk Pak Yahanan, S.Pd.SD tak lain adalah Mantan Kepala Sekolah tersebut yang kini sudah dimutasikan ke Kecamatan, beliaulah orang yang berperan dan menjadi motivator untuk daerah plosok.

Salam Dari Siswa Dusun Karang Pinggan..

Nama yayasan : Sahabat Pedalaman (Bandung) Sebelumya sudah membangun jembatan di Minak dan Sungai Cinau Muara Kulam

Link Donasi : https://www.sahabatpedalaman.org/campaign/bangun-jembatan-karang-pinggan-segera

Umum