Murexs.com Muratara–Perangkat Desa sering tidak di tempat dan kantor Desa seolah tidak berfungsi serta tidak terawat, demikian penuturan warga Desa Maur Lama.
“Kantor Desa selalu tutup dan tidak terawat, sejak kades Saad menjabat sampai detik ini tidak pernah aktif, bahkan di jam kerjapun terlihat kantor selalu sepi tidak terawat dan kosong”, tutur MN (inisial) ke wartawan Murexs ,Jumat 19/01/2024.
Ia menuturkan, sudah beberapa tahun ini Kantor Desa tidak pernah dibuka sehingga warga kesulitan saat mengurus administrasi.
” Desa kami tidak ada kemajuannya, bahkan isi kantorpun terlihat kosong, setiap hari, entah gimana konsep kepemerintahannya,pokoknya semua beda tidak seperti desa desa lainnya yang aktif, desa kami sepertinya jauh dari sentuhan pelayanan”, ujarnya.
Setelah menelusuri bahkan mewawancarai beberapa warga desa Maur Lama,wartawan Murexs terjun langsung kelapangan ,ingin tahu kebenarannya, Kamis18/01/2024 sampai jumat ,melihat aktifitas kantor kepemerintahan desa Maur Lama memang Mati suri.
Terlihat aktivitas kantor Desa Maur Lama kosong,peralatan untuk menunjang pekerjaan desa terlihat kosong,hanya ada kursi plastik usang dan kondisi kantor kotor tidak terawat seperti tidak pernah ditempati.
Banyak warga Maur Lama yang dengan takut takut mengeluh,bahwa akibat kantor tidak pernah aktif mereka kesulitan untuk berurusan dalam hal surat menyurat,karena tidak tau harus menuju kemana, bahkan desa kami jauh dari informasi desa.
Sebelumnya, karena resah ulah kades anggaran DD dan ADD yang dianggap janggal,dan diduga LpJ fiktif – MarkUp warga melapor bahwa diduga kades desa Maur Lama melakukan tindakkan korupsi.
Oleh sebab itulah warga desa Maur Lama meminta Pemkab Muratara untuk melakukan Audit DD ADD dari tahun 2017- 2022.
Berdasarkan informasi lapangan bahwa sejak tahun 2017 hingga tahun 2022, banyak penggunaan atau pengelolaan anggaran yang janggal, hal itu berdasarkan data realisasi dan fakta lapangan yang dikuatkan oleh pernyataan masyarakat bahwa laporan realisasi anggaran tidak sesuai dengan implementasi yang sebenarnya.
“Banyak sekali yang tidak sesuai, seperti contoh anggaran pembangunan kandang ternak tahun 2018 senilai Rp.66.500.000, pengadaan bibit ternak tahun 2018 sebesar Rp.75.000.000, lain-lain kegiatan bidang pertanian dan peternakan sebesar Rp.161.352.000 tahun 2020, masih banyak lagi”,ujar Masyarakat Desa Maur Lama yang tidak ingin disebutkan namanya itu.
Lanjutnya, kami harap pemerintah serius untuk audit anggaran dana desa dari tahun 2017 sampai 2022, karena kami resah kemana anggaran sebesar itu sedangkan bukti fisiknya tidak ada”, tuturnya ke wartawan Murexs,Rabu 17 januari 2024.
Tahun 2022 ada lagi pengadaan kerbau, kami tidak tau kerbau siapa yang jadi bahan untuk samplenya itu yang jelas selama ini tidak ada pembelian kerbau itu, dan kandang kerbau juga tidak ada yang dibangun sampai saat ini belum melihat, lanjutnya.
Tidak sampai disitu masyarakat juga menuturkan bahwa terdapat kejanggalan belanja alat kantor desa atau aset desa mengingat kantor desa sudah lama tidak dihuni.
“Kita tidak tahu anggaran itu kemana,bahkan lihatlah kantor desapun tidak pernah aktif, terlihat jelas biasanya setiap desa mempunyai peralatan kantor, penunjang pelayanan desa, ini sama sekali tidak ada”,ketusnya.
Tim 13 Murexs..