Murexs.com jakarta, Dukungan PKS Pencalonan Hj. Luciyanti di Kabupaten Musi Banyuasin, sebagai ancaman
Keputusan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengeluarkan surat rekomendasi dukungan kepada pasangan Lucianty-Syaparudin yang maju sebagai calon bupati dan wakil bupati Musi Banyuasin (Muba) mendapatkan kritik dari berbagai kalangan setempat.
Sebab, masyarakat setempat menilai Lucianty yang merupakan ketua Pimpinan Daerah (Pimda) Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Sumatera Selatan ini, merupakan mantan napi yang tersandung kasus korupsi.
Untuk diketahui, Lucianty bersama eks Bupati Muba Pahri Azhari (almarhum) sebelumnya pernah terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK atas kasus suap DPRD Muba terkait persetujuan pengesahan LKPJ tahun 2014 dan pengesahan APBD 2015, pada 19 Juni 2015 lalu.
Aliansi Mahasiswa Musi Banyuasin – Jakarta Peduli Demokrasi, Khefin Prattamera mengatakan, dukungan partai keadilan sejahtera (PKS) kepada seorang mantan napi korupsi di Pilkada Muba tidak sesuai dengan komitment partai keadilan sejahtera (PKS) dalam memberantaskan korupsi di Indonesia.
Khefin Prattamera meminta agar Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) untuk kembali mempertimbangkan dukungan tersebut.
Sebab, Kabupaten Bupati Muba sebelumnya telah dua kali terlibat kasus korupsi karena terkena OTT dari KPK.
Protes dalam bentuk unjuk rasa itu pun telah dilakukan secara langsung dengan mendatangi kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Senin, 19 Agustus 2024, untuk menolak pencalonan Lucyanti.
Khefin mengatakan “Hj Luciyanti sudah sangat terbukti melalui putusan pengadilan dengan jelas perbuatan mantan narapidana kasus korupsi dalam mengelola APBD ”.
Maka, Aliansi Mahasiswa Musi Banyuasin – Jakarta Peduli Demokrasi, menolak keras dukungan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap Hj. Luciyanti sebagai calon bupati di Musi Banyuasin Pilkada tahun 2024 serta sangat berharap menjadi suatu pertimbangan dukungan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) dalam pencalonan Hj Luciyanti dalam Pilkada tahun ini, sebagai ancaman yang sangat serius untuk masyarakat Musi Banyuasin.