Murexs.com Musi Rawas
Peta politik pilkada Kabupaten Musirawas 2024 sangat dinamis dan terus terjadi perubahan.
Namun yang pasti semakin bertambah waktu dan semakin dekat pendaftaran ke KPU semakin mengerucut dan semakin terlihat benang merahnya.
Setidaknya secara kasat mata ada dua kekuatan yang akan bersaing ketat yakni Hj Suwarti yang juga saat ini masih Wakil Bupati Musi Rawas. Bahkan banyak kalangan memprediksi hanya dua kandidat ini yang muncul nantinya sebagai calon bupati.
Sedangkan calon yang lain hari ini kemungkinan merapat sebagai wakil saja. Seperti Thamrin Hasan, pengusaha properti di Lubuklinggau, optimis maju ke Pilkada Kabupaten Musirawas.
“Ya benar saya positif akan maju dalam Pilkada Musirawas. Akan mendampingi Ibu Suwarti sebagai wakil beliau,” tutur Thamrin pada senin 20-05-2024
Dia optimis maju sebagai Calon Wakil Bupati Musirawas mendampingi Suwarti setelah dirinya melihat kondisi lapangan.
kita akan memprioritaskan masyarakat desa, sebab jika kabupaten itu yang di miliki adalah desa-desa maka desa akan kita prioritaskan, baik infrastruktur bidang kesehatan, akses jalan, bidang pendidikan dan lain sebagainya.
“Saya turun langsung ke masyarakat. Dan masyarakat banyak menginginkan Bu Suwarti. Saya yakin itu. Karena kita kan orang lapangan,” tutur Thamrin Hasan yang pada Pilkada Musi Rawas rawas tahun 2019 jadi Ketua Tim Keluarga Pemenangan Ratna Machmud dan Suwarti.
dikutip dari Koranlinggaupos.id, Pengamat Politik Sumatera Selatan Dr M Fadhillah Harnawansyah saat diwawancara mengatakan Suwarti sudah dua periode menjabat Wakil Bupati Musirawas tentu tidak bisa lagi mencalonkan diri kembali pada jabatan yang sama.
Artinya Suwarti harus pada posisi calon Bupati jika ingin maju dalam kontestasi Pilkada 2024 ini. Suwarti yang saat ini menjabat Wakil Bupati Musi Rawas rawas cukup diperhitungkan elektabilitasnya. Tidak hanya itu, kata Fadhil, elektabilitas Suwarti dikalangan komunitas Jawa juga tidak perlu diragukan lagi.
“Elektabilitas Suwarti sudah bisa kita ukur sebagai Wakil Bupati Musi rawas.
Demikian juga di basis komunitas Jawa sudah bisa diukur,” ungkap Fadhil.