Murexs.com MUARA ENIM-Bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta sekitar pukul 07.20 WIB, Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo, diagendakan akan melakukan peletakan batu pertama peresmian proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) di Kawasan Industri Tanjung Enim (KITE), Desa Penyandingan, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, pada Senin (24/01).
Setelah melakukan peresmian, Presiden RI didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung dan Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, berkunjung ke Pasar Baru Tanjung Enim untuk memberikan bantuan tunai langsung kepada para pedagang.
Sebagai Kepala Daerah Pj. Bupati Muara Enim Dr. H. Nasrun Umar, S.H., M.M., mengucapkan terimakasih atas kedatangan dan kunjungan kerja Presiden RI di Kabupaten Muara Enim, hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri hususnya bagi seluruh masyarakat Muara Enim yang berkesempatan bertemu dan berdialog langsung dengan orang nomor satu di indonesia tersebut.
Dalam kunjungan kerjanya, Presiden RI melakukan peresmian pembangunan proyek hilirisasi batu bara menjadi DME dengan total nilai investasi mencapai USD 2,1 miliar atau setara dengan Rp30,1 triliun dengan melibatkan tiga perusahaan global ternaman diantaranya PT. Pertamina (Persero), PT. Bukit Asam Tbk, dan Air Products & Chemical Inc. (Air Products) dalam proyek strategis nasional (PSN) tersebut.
Lebih lanjut Pj. Bupati menyampaikan dukungannya terhadap proses pembangunan proyek tersebut, menurutnya hal itu akan jauh berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian masyarakat hususnya di Kabupaten Muara Enim.
Dalam sambutannya, Presiden RI menyampaikan bahwa penekanan proyek hilirisasi energi hususnya batu bara sudah jauh dicanangkan oleh Pemerintah Pusat sejak 6 tahun lalu, Seperti diketahui, pemerintah berencana mengganti LPG dengan Dimethyl Ether (DME) untuk pemenuhan energi rumah tangga dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG. Lebih lanjut dirinya menambahkan bahwa dalam proses pembangunan tersebut akan membuka lapangan pekerjaan lebih dari 10.000 tenaga kerja yang sepenuhnya berasal dari tenaga kerja lokal.(rls).