
Murexs.com, Muratara — Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Musi Rawas Utara menggelar Konferensi Kabupaten untuk masa bakti XXIII tahun 2025–2030 dengan mengusung tema “Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas”, Senin (28/07/2025). Kegiatan ini berlangsung di Gedung Aula Siti Rahma Rupit,Kabupaten Musi Rawas Utara dan menjadi momentum penting untuk mengevaluasi kinerja serta merumuskan arah organisasi ke depan.
Hadir pula dalam konferensi tersebut Kepala Dinas Pendidikan Muratara, Zazili, S.Sos., Sekretaris Umum PGRI Provinsi Sumsel, Drs. H Lukman Haris, M.Si., Plt Ketua PGRI Muratara, Hendro Ratmoko, serta segenap perwakilan guru se-Kabupaten Muratara.
Dalam sambutannya, Sekretaris Umum PGRI Sumsel menyampaikan, ada tiga agenda penting dalam Konferensi Kabupaten Ke-XXIII PGRI Kabupaten Muratara untuk Masa Bakti 2025-2030.
“Agenda pertama yaitu laporan kinerja dari Pengurus PGRI periode sebelumnya. Agenda kedua yakni menyusun program kerja 5 tahun kedepan untuk Masa Bakti 2025-2030. Dan ketiga, Pemilihan Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris, dan Bendahara PGRI Kabupaten Musi Rawas Utara periode 2025-2030. Selain itu, PGRI juga telah menandatangani MoU bersama Kapolri, dalam hal penanganan perkara pidana etik yang dilakukan oleh tenaga pendidik, untuk lebih mengedepankan PGRI sebagai garda terdepan penyelesaian permasalahan sebelum itu ditangani oleh Aparat Penegak Hukum,” sampai Lukman Haris dalam sambutannya yang hadir mewakili Ketua PGRI Provinsi Sumsel.
Konferensi dibuka secara resmi oleh Wakil bupati Junius Wahyudi yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas peran aktif PGRI dalam mendukung kemajuan pendidikan di daerah.
“Konferensi ini adalah bagian dari langkah strategis dalam membangun transformasi pendidikan. PGRI harus menjadi garda terdepan dalam menciptakan guru yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi, sehingga cita-cita Indonesia Emas 2045 bisa terwujud,” tegas wabup.
dalam sambutannya menyoroti pentingnya peran guru dalam mencerdaskan bangsa. Ia mengkritik kondisi pendidikan saat ini yang belum sepenuhnya berkembang dan mendorong agar guru terus meningkatkan literasi serta penguasaan sains dan teknologi.
“Kemajuan bangsa bergantung pada penguasaan matematika, fisika, biologi, kimia, dan bahasa Inggris. Ini fondasi penting untuk mengejar ketertinggalan kita,” ujarnya.
Lanjutnya,”Kami berharap, program-program PGRI dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten. Dalam hal ini, Dinas Pendidikan selaku leading sector yang menjadi garda terdepan untuk bekerjasama dengan PGRI yang menjadi wadah para tenaga pendidik untuk menyampaikan pendapat, keluhan, demi kenyamanan dan kesejahteraan, serta peningkatan kualitas pendidikan yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara,” kata wabub.
Wabup juga mengungkapkan, banyak keluhan yang masuk padanya terkait gaji dan tunjangan guru yang terkadang terlambat dibayarkan karena mekanisme penggunaan anggaran yang sedikit rumit.
Kemudian Konferensi Kabupaten ini menjadi ajang evaluasi menyeluruh terhadap kinerja kepengurusan masa bakti sebelumnya serta forum musyawarah untuk memilih pengurus baru periode 2025–2030. Selain itu, forum ini juga dimanfaatkan untuk menyusun program kerja yang responsif terhadap tantangan zaman, termasuk perkembangan teknologi, kebijakan pendidikan nasional, serta kebutuhan guru di lapangan.
PGRI Kabupaten Muratara diharapkan mampu terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan, serta menjadi wadah penguatan profesionalisme guru yang relevan dengan dinamika masyarakat dan kemajuan bangsa.
Kepala Dinas Pendidikan Muratara, Zazili, S.Sos., menjelaskan bahwa Pemkab Muratara sejauh ini telah mewacanakan beasiswa S2 bagi guru berprestasi sebagai langkah konkrit guna meningkatkan kualitas SDM tenaga pendidik yang ada di Kabupaten Muratara.
“Untuk beasiswa S1 bagi murid berprestasi sudah berjalan. Sedangkan untuk beasiswa S2 bagi guru berprestasi sudah kami bahas, kemungkinan akan mulai running di 2026, melalui APBD Kabupaten Muratara. Kita berharap, ini nantinya akan menjadi stimulan dalam peningkatan kualitas SDM tenaga pendidik yang ada di Kabupaten Muratara. Selain itu, kami menyambut baik langkah PGRI yang telah membuat MoU bersama Kapolri, sebagai langkah pencegahan terhadap perkara hukum yang menjerat guru dalam proses belajar mengajar, dengan lebih mengedepankan penyelesaian melalui dewan etik PGRI sebelum masuk ke ranah pidana,” paparnya.
Sementara itu ditempat yang sama ,Plt Ketua PGRI Muratara, Hendro Ratmoko mengungkapkan, meski baru enam bulan menjabat sebagai Plt Ketua PGRI Muratara, banyak hal yang telah dilakukan PGRI Muratara, hingga pada hari ini (28/7) mempersiapkan agenda besar Konferkab PGRI Muratara Masa Bakti 2025-2030.
“Selama enam bulan dipercaya sebagai Plt Ketua PGRI Muratara, kami telah menyalurkan santunan kepada keluarga 9 orang tenaga pendidik yang meninggal dunia, dan memberikan tali asih kepada 48 tenaga guru yang pensiun. Kami berharap, dengan terpilihnya Pengurus PGRI yang baru, dapat membangun iklim pendidikan yang kian sehat dengan diiringi peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik kita yang ada di Kabupaten Muratara,” ujar Hendro Harmoko saat diwawancarai awak media di sela-sela acara.
Diakhir agenda Konferensi Kabupaten ke-XXIII PGRI Kabupaten Musi Rawas Utara melahirkan jajaran pengurus PGRI Muratara Masa Bakti 2025-2030 yaitu Ketua: Hendro Ratmoko, Wakil Ketua 1: Iskandar, S.Pd., Wakil Ketua 2: Hendarti Yuliana, Wakil Ketua 3: Khoiron Suhafi, S.Pd., dan Sekretaris: Koko Triantoro, S.Pd.
Diakhir acara Ketua PGRI Hendra Ratmoko memberikan semangat ,” Konferkab XXIII PGRI Muratara diharapkan menjadi momentum konsolidasi, refleksi, serta awal dari langkah konkret menuju organisasi yang lebih adaptif dan responsif terhadap tantangan zaman”,Tutupnya
Tim 13..