23/12/2025
IMG-20251223-WA0006

Lubuklinggau, 21 Desember 2025Agung Dhariyanto, sebagai penggagas dan penyelenggara kegiatan, menyelenggarakan Master Class Sastra Fotografi bertema “Membidik Masa Depan Lokalitas Sumatra Selatan Lewat Lensa & Sastra” yang berlangsung selama dua hari, 20–21 Desember 2025, bertempat di Hotel Amazing Riverside Lubuklinggau. Kegiatan ini terlaksana dengan dukungan pendanaan dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VI sebagai bentuk fasilitasi terhadap pengembangan literasi visual dan sastra berbasis lokalitas.

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat kesadaran berkarya di kalangan pegiat kreatif dengan menempatkan fotografi dan sastra sebagai medium pemahaman, pencatatan, dan pengolahan realitas lokal.
Kolaborasi dengan BPK Wilayah VI dipandang sebagai langkah strategis dalam memastikan praktik kreatif tetap berpijak pada nilai-nilai kebudayaan dan konteks daerah.

Master Class Sastra Fotografi dilaksanakan melalui rangkaian pemaparan materi, diskusi tematik, serta praktik kreatif yang saling terintegrasi. Proses pembelajaran dirancang untuk mendorong peserta memahami karya sebagai hasil dari proses berpikir, membaca konteks, dan kepekaan terhadap lingkungan sosial-budaya, bukan semata hasil teknis.
Sebanyak 20 peserta yang telah melalui proses kurasi mengikuti kegiatan ini secara intensif. Selama pelaksanaan, peserta terlibat aktif dalam diskusi dan refleksi bersama, sehingga tercipta ruang dialog yang memperkaya sudut pandang dan memperdalam pemaknaan terhadap lokalitas Sumatra Selatan khususnya Lubuklinggau, Musi Rawas, dan Musi Rawas Utara.

Produser Kegiatan, Agung Dhariyanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini berupaya menempatkan proses sebagai inti dari praktik kreatif.

“Master Class ini kami rancang agar peserta tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga memahami proses membaca realitas dan membangun kesadaran berkarya. Fotografi dan sastra kami posisikan sebagai medium untuk berpikir dan merawat ingatan lokal,” ujarnya.

Salah satu peserta, Muhammad Firdaus, menilai kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang berbeda dari kelas teknis pada umumnya.

“Saya mendapatkan pemahaman bahwa karya visual akan jauh lebih bermakna ketika disertai narasi dan kesadaran budaya. Proses diskusi selama kegiatan membuat saya lebih reflektif dalam menentukan arah karya,” ungkapnya.

Dari rangkaian kegiatan tersebut, peserta tidak hanya memperoleh penguatan konseptual, tetapi juga menghasilkan rancangan gagasan dan pendekatan karya yang merepresentasikan lokalitas melalui perspektif visual dan sastra. Selain itu, Master Class ini turut membangun jejaring antar peserta sebagai modal awal keberlanjutan praktik kreatif di masa mendatang.

Panitia pelaksana menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BPK Wilayah VI atas dukungan dan sinergi yang diberikan. Kolaborasi ini diharapkan dapat terus berlanjut sebagai bagian dari pengembangan ekosistem kebudayaan yang inklusif dan berkelanjutan.

Melalui kegiatan ini, fotografi dan sastra diharapkan tidak hanya hadir sebagai ekspresi artistik, tetapi juga sebagai sarana refleksi sosial dan penguatan identitas lokal di tengah dinamika perkembangan zaman. (Rilis/Murexs)