
Lubuk Linggau – Dalam diskusi di Selengarakan oleh Pusaka Sembada dihadiri para pelaku dan Organisasi Boga APJI ( Asosiasi pengusaha Jasa Boga Indonesia) di wakili APJI Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Ketua Hj. Liliani Ratu S.kom,MM dan Hj. Nety Sempurna Ketua APJI Kota Lubuklinggau di Hotel Dewinda, Minggu (21/12/2025).
Dalam perjalanan Pelaksanaan kerja MBG banyak nemui kejanggalan dilapangan mulai volume yang jauh dari nilai Ideal harga “banyak di temukan kemanfaatan bagi generasi mudah ditakutkan sayur atau buah yang di lakukan dalam petani masih ada zat kimia dan porsi yang tidak sesuai,” ungkap Efendi peserta dalam Diskusi.

Kita lebih mengupayakan ke sesuai petunjuk tapi kami juga banyak kendala di lapangan harga tidak menentu kemudian dalam hal volume “kami rasa sudah ber kali- kali seteril pemeriksaan ada kurang volume akan kita tidak langsung di putuskan” Jelas Hj.Liliana didampingi Hj.Nety Sempurna.
“Sekarang perlu kita ketahui bersama Inflasi bukan karena kehadiran MBG sebagai refleksi gerakan pasar sebagai contoh naik harga cabe MBG tidak mengunakan cabe . kembali di buat karena keperluan MBG pada hal tidak demikian,” urainya.
Kami lebih diarahkan pada pemenuhan kearifan lokal di situ arahnya demi meningkatkan gerak Ekonomi lokal. APJI sangkal inflasi disebabkan program MBG (Makan Bergizi Gratis).
Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) menegaskan bahwa kenaikan inflasi tidak disebabkan oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut APJI, MBG justru berpotensi menggerakkan ekonomi lokal tanpa memberi tekanan signifikan pada harga pangan.
- Pokok pernyataan APJI:
Rantai pasok lokal
MBG menggunakan bahan baku dari petani, peternak, dan UMKM lokal sehingga perputaran ekonomi terjadi di daerah, bukan memicu kelangkaan nasional.
2 .Pengadaan bertahap & terencana
Pelaksanaan MBG dilakukan secara bertahap dengan perencanaan volume yang jelas, sehingga tidak menimbulkan lonjakan permintaan mendadak.
Harga pangan dipengaruhi faktor lain
Inflasi lebih banyak dipicu oleh musim, cuaca, distribusi, biaya logistik, dan fluktuasi energi, bukan oleh MBG.
Stabilisasi melalui kontrak jangka menengah - Pola kontrak pengadaan yang terjadwal membantu menjaga kepastian harga dan pasokan.
Dampak ekonomi positif
MBG membuka lapangan kerja sektor jasa boga dan meningkatkan serapan produksi pangan daerah. (Rilis)






