Muratara – Diduga karena dikerjakan secara asal-asalan, pembangunan jembatan batik di Desa Muara Kuis, Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dikeluhkan masyarakat dan menjadi sorotan anggota DPRD Kabupaten Muratara.
Pasalnya jembatan yang selesai dikerjakan hanya hitungan bulan itu, hingga saat ini sudah mengalami retak, rontok, hingga menimbulkan rongga penyusutan tanah didasar pangkal jembatannya.
Seperti yang disampaikan langsung oleh Anggota DPRD Muratara Daerah Pemilihan (Dapil) III, Muhammad Ali kepada awak media, Kamis (24/10), memang benar kondisi Jembatan Batik Sungai Temang di Desa Muara Kuis saat ini telah mengalami kerusakan, padahal baru selesai dibangun.
“Kondisi itu seperti retak hingga ada rongga tanah di bawah jembatan. Sata selaku anggota DPRD sangat menyayangkan adanya kerusakan atau retak pada jembatan tersebut, padahal baru selesai dikerjakan,” ungkap Muhammad Ali.
Menurutnya, melihat kondisi jembatan yang baru selesai dikerjakan, bahkan masih dalam hitungan bulan, jelas sekali bahwa dalam pengerjaan jembatan itu dilakukan secara tidak maksimal atau asal-asalan. “Untuk itu kami sarankan kepada pihak kontraktor untuk pengerjaan itu kiranya sesuai Rancangan Anggaran Belanja (RAB) yang ada agar sesuai harapan,” pintanya.
Kepada dinas terkait, dalam hal ini Dinas PUPR Kabupaten Muratara, Muhammad Ali meminta agar serius dalam melakukan pengawasan, jangan sampai hal tetsebut terjadi juga pada pembangunan jembatan-jembatan lain maupun pembangunan infrastruktur lainnya yang ada di Kabupaten Muratara.
“Kita minta Dinas PUPR bertindak tegas dengan memanggil pihak pelaksana proyek, jangan hanya diam. Lihat sendiri bagaimana kondisi jembatan di Ulu Rawas itu, jangan asal tanda tangan 100 persen saja,” tegasnya.
Kepala Desa Muara Kuis Jon Kelana membenarkan jembatan Sungai Temang yang dibangun senilai kurang lebih Rp.2,4 Milyar itu saat ini sudah mengalami retak, padahal baru selesai. Melihat kondisi tersebut, tentu banyak masyarakat merasa kecewa karena jembatan yang baru selesai dibangun sudah retak.
Dijelaskannya juga pada tahun ini total ada empat jembatan sekarang dikerjakan di desanya dan untuk jembatan batik di Sungai Tenang sepertinya telah selesai dikerjakan. “Tetapi sudah mengalami keretakan. Kami berharap dan meminta agar pihak pemborong untuk segera memperbaiki kerusakan itu,” kata M.Ali .
(Tim/Murexs).