
Murexs.com, Muratara — PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kota Lubuklinggau bekerjasama dengan BPJS dan disperindagkop adakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Koperasi Merah Putih Lebih Mudah Bersama BNI Direct dan Agen 46,di aula Siti Rahma Muara Rupit,kabupaten Musi Rawas Utara Kamis,(07/08/2025).
Turut hadir dalam acara Bupati Musi Rawas Utara H.Devi Suhartoni, M.Adhi Pratama Branch Manager BNI kota Lubuk Linggau, Hendra Sub Branch Manager BNI cabang Kabupaten Musi Rawas Utara, Kodri SE,M.A.P Kadisperindagkop,pihak BPJS ketenaga kerjaan kota lubuklinggau, kades beserta perangkat sekabupaten Muratara, dan para ahli waris penerima santunan kematian.
M.Adhi Pratama sebagai Branch Manager BNI kota Lubuklinggau menjelaskan bahwa, PT.Bank Negara Indonesia sudah menegaskan komitmennya dalam mendukung Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang resmi diluncurkan Presiden RI Prabowo Subianto di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). Program ini menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam mendorong kedaulatan ekonomi berbasis kerakyatan.
“BNI memberikan dukungan berupa layanan keuangan digital, penguatan kelembagaan koperasi, hingga fasilitas pembiayaan,” jelas Adhi Pratama.
Ia mengatakan, Presiden Prabowo menyebut koperasi sebagai jalan untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi rakyat melalui semangat gotong royong dan kekeluargaan. Dia menyatakan koperasi dapat mengubah kelemahan menjadi kekuatan dan menjadi pondasi kemerdekaan sejati.
“Koperasi mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Ini adalah jalan menuju kemerdekaan sejati, yakni kemampuan untuk menjamin kehidupan layak bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya saat berikan sambutan.
Adapun Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bertujuan untuk membentuk 80.000 unit koperasi di seluruh Indonesia.
Program ini meliputi pembentukan koperasi baru, revitalisasi koperasi lama, serta pengembangan koperasi yang telah berjalan. Koperasi akan mengelola berbagai layanan strategis seperti outlet sembako, distribusi logistik, gudang, cold storage, apotek, klinik desa, hingga unit simpan pinjam.
Ia menjelaskan, BNI telah menyiapkan berbagai solusi keuangan untuk memperkuat koperasi desa. Di antaranya melalui platform BNIdirect, wondr by BNI, dan jaringan Agen 46 yang menjangkau hingga pelosok negeri.
“BNI siap mendukung koperasi desa tumbuh sebagai pilar ekonomi lokal yang mandiri dan inklusif. Kami hadir tidak hanya dengan pembiayaan, tetapi juga dengan solusi digital dan penguatan kelembagaan,” jelasnya.
BNI menilai inisiatif ini sejalan dengan visi pendirinya, R.M. Margono Djojohadikusumo, yang menekankan pentingnya membangun kekuatan ekonomi dari desa untuk mendukung pertumbuhan nasional yang merata.
“Dengan keterlibatan aktif BNI, program ini diharapkan mampu mempercepat pemerataan kesejahteraan dan kemandirian desa secara berkelanjutan,” kata Branch Manager BNI Kota Lubuk Linggau.
Sementara itu Bupati Musi Rawas Utara H. Devi Suhartoni dalam pidatonya menyampaikan bahwa
Koperasi bisa memperkuat ekonomi. Koperasi adalah alatnya orang lemah, alatnya bangsa yang lemah, tapi konsepnya sederhana, sama dengan konsep lidi, satu lidi lemah tidak kuat, tidak ada artinya satu lidi. Tapi kalau puluhan lidi, ratusan lidi dijadikan satu, ini adalah alat yang bisa membantu kita. Jadi dari lemah, lemah, lemah menjadi kekuatan. Ini adalah konsep koperasi. Dari ekonomi lemah menjadi kekuatan ekonomi yang kuat. Ini adalah konsep koperasi, konsep koperasi adalah konsep gotong royong.
“Perlu menjadi perhatian bahwa Koperasi ini jangan dibayangkan ada giliran dana langsung habis begitu aja, tetapi dana yang ada harus dikelola dengan mekanisme yang jelas sehingga bisa berkembang dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Ada proses bisnisnya, diajukan ke bank, ada bank Himbara seperti BRI, Mandiri, BNI dan ada juga bank daerah,” jelasnya.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan, Ini prinsipnya bantuan usaha bukan bantuan habis. Jangan seperti yang terjadi selama ini, begitu Pemerintah memberikan bantuan dana maupun ternak dan sebagainya, bantuan ini akan habis begitu saja, sehingga tidak memberikan manfaat yang berkelanjutan. Makanya saya merasa aneh di desa rebutan menjadi pengurus, sehingga menyebabkan perselisihan di desa karena memperebutkan untuk menjadi pengurus Koperasi Merah Putih.
Bupati juga meminta dalam waktu 1-3 bulan ini minimal ada satu Koperasi Merah Putih sebagai percontohan di setiap Kecamatan yg akan dibantu pemberdayaannya oleh Dinas Koperasi UKM. Tadi kita sudah melihat launching 80 ribu lebih Kelembagaan yang sudah diresmikan oleh Presiden sebagai keberpihakan kepada masyarakat ekonomi kecil, utamanya di Desa dan Kelurahan.
(Tim 13)