Murexs.com Empat Lawang–Diduga Proyek Rehab Jembatan , senilai Rp.293,346,000,00 tahun 2021 (DAU ) di Desa Aur Gading Kecamatan Tebing tinggi Kabupaten Empat Lawang, tidak sesuai Rencana Anggaran Belanja (RAB), Jumat, (7/1/2022).
Hal ini tentu saja membuat menimbulkan kekecewaan masyarakat desa Air Gading. Karena kecurangan, pekerjaan yang dilakukan penyedia jasa atau Rekanan tersebut seolah olah jembatan tersebut sudah sesuai speksifikasi.
Anehnya,sebelumnya RAB dengan nilai Rp. 260,000,000,00 bisa berubah menjadi Rp.293,346,000,00. Hal ini membuat tanda tanya banyak orang.
Rehab jembatan tersebut tepatnya di Desa Aur Gading Kecamatan Tebing tinggi Kabupaten Empat Lawang, terlihat pembangunan menggunakan plat papan bukan plat baja dan kawat Sling tidak sesuai dengan yang direncanakan, sehingga warga setempat mengeluh melewati jembatan tersebut.
Proyek Pembangunan Rehap Jembatan menggunakan Dana Alokasi Umum ( DAU ) tahun 2021.Nilai Kontrak Dan RAB Awal dari Rp 260,000,000,00 ( Dua Ratus enam Puluh Juta Rupiah ) sudah menjadi Rp.293,346,000 ( dua ratus sembilan puluh tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah ).
Tidak sesuai di RAB dan dengan papan plang Proyek Tersebut.
Sementara itu Informasi yang dihimpun awak media Murexs.com ke Salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, Pembangunan Rehab Jembatan tersebut tidak akan tahan lama dikarenakan plat papan mudah rusak, seharusnya dengan plat baja sekarang diganti dengan plat papan
Lanjut, bahkan kita sudah menegur mereka tahun kemarin perencanaan sudah sesuai untuk Rehab jembatan gantung,dengan lantai pakai plat baja,tapi kami lihat tidak sesuai”, ucap salah satu masyarakat.
Lanjutnya,” Sampai detik ini,konfirmasi kami tidak di tanggapi oleh mereka”, ungkapnya.
” Kami Selaku masyarakat Desa Aur Gading Kecamatan Tebing tinggi Kabupaten Empat Lawang, Sangat berterimakasih adanya pembangunan di desa kami. Namun, Kami sangat kecewa kepada Rekanan pelaksana, pembangunan tersebut tidak layak mengunakan papan, udah gitu seling/kawat besi tidak sesuai dan sangat diragukan untuk dilewati,” ujarnya.
Seharusnya, Pembangunan Inprastruktur seperti jalan dan jembatan, merupakan Syarat utama peningkatan perekonomian di wilayah bersangkutan” Namun anehnya tidak sesuai diharapkan.
Kami juga berharap kepada dinas terkait untuk terjun langsung kelokasi kegiatan tersebut, untuk di kaji ulang agar tau kondisi kegiatan jembatan tersebut, Paparnya dengan nada penuh kecewa.
Mrl.