Murexs.xom Muratara – Harga minyak goreng saat ini melambung tinggi. Kementerian Perdagangan menyebut penyebabnya adalah harga crude palm oil (CPO) yang tinggi dan menyebabkan harga minyak mahal.
Emak-emak dan pedagang gorengan menjerit karena mahalnya harga minyak ini. Salah satunya penjual lauk pauk dan berbagai macam gorengan di daerah Muratara Nas mengaku sangat terdampak dengan mahalnya harga minyak.
“Aduh mahal nian kini harga minyak, bikin Kito serba salah,,” kata dia saat ditemui Awak Media Murexs.com Senin (29/11/2021).
Ia mengatakan, meskipun harga mahal dia tak menaikkan harga jual gorengannya. “Kita jugo dag naikin harga, kata suami saya, walaupun untungnya sedikit yang penting lancar aja,” jelas dia.
Dia mengungkapkan dalam satu hari dia biasanya membeli 10 liter minyak goreng. Saat kondisi normal sekitar Rp 115 ribu. Namun sekarang dia membeli dengan harga Rp 210 ribu.
Saat ini menjual 12 jenis gorengan untuk pelengkap jualan lauk pauknya “Saya nggak mau pakai minyak curah, biasanya saya pakai minyak kemasan dan saya juga rajin cari promo. Tapi sekarang udah nggak ada promo,” jelasnya.
Meskipun harga minyak mahal, dia tak mengurangi besar dan jenis gorengan yang dia jual. Ia mengharapkan jika harga minyak bisa kembali seperti sedia kala.
Kemudian salah satu warga desa Noman yang juga usaha rumahan, Medi juga mengeluhkan mahalnya harga minyak saat ini. “Minyak kemasan mahal nian ,dulu harga 14 ribu sekarang mencapai 19 sampai 20 ribu, minyak curah juga jadi mahal dan langkah dijual,” jelasnya.
Untuk menyiasati mahalnya harga minyak ini. Ia mengaku menjadi lebih irit dalam menggunakan minyak goreng. Misalnya mengurangi masakan yang digoreng. Menjadi lebih banyak dikukus atau direbus.
“Jadi minyak biasanya untuk numis-numis Bae, tapi untuk usaha gorengan serba salah, konsumen pengen gorengan ,kalau Idak jual nanti konsumen bosan ,terpaksa saya jual juga walau ga banyak tetap saya bikin” ujar dia.
Selain Medi, emak emak Masro juga merasa berat dengan mahalnya harga minyak ini. Pasalnya selain untuk konsumsi dia juga menjual minyak di warungnya.
“Ini minyak mahal nian saya juga jadi susah untuk jual lagi mahal nian. Belinya juga mahal,” jelas dia.
Dia mengaku saat ini menghentikan sementara penjualan minyak curah dan minyak kemasan hingga harga kembali normal.
Jurnalis Junaidi