Murexs.com
MURATARA – Memprihatinkan. Saat ini hanya ada 7 dari ratusan anak Suku Anak Dalam (SAD) yang bersekolah mondok di mess yang berlokasi di Desa Lawang Agung Kecamatan Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Provinsi Sumatra Selatan.
Ke 7 anak SAD itu meliputi lima perempuan dan dua laki-laki. Tidak diketahui secara pasti penyebab anak SAD tersebut tidak bersekolah dan tidak mondok di mess lagi.
Ada kemungkinan kurangnya perhatian dari pihak-pihak terkait. Dugaan ini sangat beralasan mengingat sejak Oktober 2020 jatah konsumsi untuk anak SAD yang mondok di mess sudah tidak ada lagi. Dugaan lain, tidak mau mondoknya anak SAD disebabkan karena corona .
Menurut pengasuh anak SAD di Mess, Cik Inah, awalnya jumlah anak SAD yang bersekolah mondok di Mess berjumlah ratusan. Namun saat ini jumlahnya cuma 7 orang lagi. Rincinya dua laki-laki dan lima perempuan.
“Jumlah awal sekitar ratusan. Saat ini tinggal 7 orang siswa dan siswi,”jelas Cik Inah, Senin (22/11/2021) lalu.
Dijelaskannya anak SAD sudah sejak medio Oktober 2020 lalu pulang ketempat mereka masing-masing. Hingga saat ini belum kembali lagi ke mess.
“Terhitung sejak Oktober 2020 sampai saat ini kami hanya mengasuh sekitar tujuh anak yang masih. Untuk alasan anak-anak itu pulang karena Corona.Makanya mereka pulang dan tidak kembali lagi kesini “, ucap cik Inah
Disinggung masalah konsumsi? Cik Inah mengakui sebelum ada corona masih ada uang makan. Tetapi sejak saat itu sampai saat ini uang konsumsi tidak berjalan lagi.
“Dulu ada untuk makan anak-anak yang tinggal di siko (Disini). Bahkan tiga kali sehari. Tapi sejak Desember 2020 sampai saat ini tidak ada lagi jatah makan. Itulah mungkin membuat anak- anak itu pulang ke tempatnya masing- masing dan tidak kembali lagi ke sini “,tuturnya.
Ditambahkannya anak-anak yang masih bertahan , dua laki- laki dan lima perempuan. Rincinya untuk laki-laki satu SMP satu SD, kemudian untuk perempuan ada lima siswi tiga SMA dan dua SMP
Senada dikatakan penjaga sekolah, Wanto, bahwa sejak Oktober 2020 sampai saat ini anak-anak SAD belum kembali lagi ke Mess.
Dia tidak menampik kalau jatah konsumsi untuk anak-anak yang berada di mesa sudah tidak ada lagi. Buktinya sampai hari ini jatah makan tersebut hilang dan tidak lagi di antar seperti biasanya .
“Kira-kira sejak Desember lalu ,jatah makan anak dan pengasuh tidak ada lagi. Untuk yang masih bertahan disini kami masak sendiri untuk konsumsi sehari-hari, tidak ada lagi sistem katering,”pungkasnya.
Jurnalis David