murexs.com Muratara – Disaat musim kemarau seperti saat ini, kebanyakan warga mengeluh karena kesulitan mendapat air, baik itu untuk tanaman maupun untuk konsumsi dan keperluan rumah tangga.
Namun, tidak bagi sebagian warga yang tinggal di pinggiran sungai , Kecamatan Rupit. Mereka justru memanfaatkan kondisi sungai yang kering untuk mengais rejeki seperti menggali pasir, mencari ikan, dan kicing.
Tidak sedikit warga yang beraktivitas di sepanjang sungai Desa Batu Gajah dan Noman mulai dari mencari pasir, mencari keong/kicing, serta menjala ikan.
Rusiah (67) warga Desa Noman, mengatakan sudah sebulan ini ia mencari keong, sedek, takoyong untuk dijual. “Lumayan, dijual sekantong plastik setengah kilo Rp.5000, Saya ngambilnya pagi hari, lalu dijual siangnya”, ungkapnya kepada wartawan, Rabu (21/08/2019) sore.
Rusiah yang bekerja serabutan ini mengatakan, awalnya ia bingung mau usaha apa karena musim kemarau sayuran pakis banyak mati. Namun kata dia, saat melihat disungai banyak takoyong, langsung saja dia beralih menjual takoyong yang ternyata banyak peminatnya.
“Khusus di sungai ini banyak nian takoyong,cuma mungutnyo harus pagi pagi nian atau malam,” ujarnya.
Tak hanya Rusiah, terlihat juga rekannya dari Desa Batu Gajah Kopek panggilannya ( 40), tekun mengumpulkan keong sungai yang biasa disebut takoyong.
Menurut cerita kopek, ia mencari ikan, keong dan kicing disungai dipinggir batu batuan besar disungai, hasil tangkapannya cukup memuaskan.
“Kadang dapat seember bila lagi mujur, tapi cukup untuk buat makan,” ujarnya.
Namun di balik itu, kopek juga mengeluh dengan musim kemarau saat ini. Ia mengatakan.
“Susah mendapatkan air bersih bahkan agak jauh untuk mandi kesungai harus kepulau, namun karena kekeringan terpaksa harus menggunakan air sungai untuk dikonsumsi, “ungkapnya.
Ia juga berharap hujan segera turun,karena bila terus berlarut kemarau ,warga banyak kekurangan air bersih.
” Sumur didesa sudah banyak yang mengering, kami berharap warga doa bersama untuk meminta hujan, “tandas kopek lirih.(Ben/murexs.com).