Murexs.com Bengkulu–Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah karena tidak semua kebijakannya diterima oleh semua pihak maka dari itu seorang pemimpin harus mendengar suara masyarakat,menerima kritikan,saran dan harus bisa menyelami karakter dan menampung aspirasi masyarakatnya
tidak hanya secara formal melalui rapat ataupun musyawarah,namun dimanapun dan kapanpun waktunya itu harus bisa dilakukan.
Seperti halnya yang dilakukan Kepala Desa Salam Harjokecamatan Kerkap kabupaten Bengkulu Utara provinsi Bengkulu Sunarto (63) tahun seorang pensiunan PNS, sempat menjabat sebagai sekretaris camat , dan seorang ayah dari 3 putra ini ,ia hidup sederhana menjadi kades dengan amanah ,menjalani jabatannya sebagai kepala desa totalitas bekerja untuk rakyatnya.
Sebelum menjadi kades Sunarto dan keluarganya mempunyai kebun sawit untuk tambahan keluarga, 3 putra nya diajarkan hidup mandiri ,putra pertama yang berprofesi sebagai penjual es dijalankan kota Bengkulu yang terbilang sederhana hidupnya , putra kedua sebagai petani kebun sawit serta sayuran,dan putra ketiga sebagai honorer disalah satu instansi dan membuka warung kecil.
Semua tidak ada yang berubah dari sebelum menjadi kades dan setelah menjadi kades ,sikap bersahaja,ramah ,sederhana dan apa adanya sampai sekarang .Saat Tim wartawan Murexs menyambangi kerumahnya ,ia beserta keluarga menyambut hangat kedatangan kami, tidak ada kemewahan dalam kesehariannya,bahkan mobil tua sebelum ia pakai menjadi kades kijang grand tahun 1997 masih menemaninya dengan setia setelah menjadi kades.
Memasuki rumahnya terkesan sederhana dengan perabot tua tertata rapi menghiasi tanpa kemewahan. Saat ditanya bagaimana dalam kepemerintahan desa ia mengelolah DD serta membangun desanya. Ia mengungkapkan desanya adalah desa transmigrasi dengan penduduk sebanyak 600 jiwa ,semenjak dilantiknya ia menjadi kades Dana desa ia serahkan langsung untuk mengelolah ke bendahara dan perangkat desa yang menangani. Ia terbuka kepada perangkat dan masyarakat desanya tentang dana desa,dan prioritas utamanya adalah mementingkan kepentingan orang banyak,yakni dari musyawarah dan mufakat pemdes bersama masyarakat membangun infrastruktur desanya .
Sehingga dimasa jabatannya desa yang tadi kelihatan kumuh perlahan lahan hidup suasana desa serta menjadi sorotan pemerintah daerah, banyak program program pemerintah daerah mengalir kedesanya,semua dilakukan dan diserahkan semua untuk warganya.
Untuk BUMDES ia bersama masyarakatnya memilih peternakkan dan perkebunan, dan sudah menghasilkan ,hasilnya untuk menambah kas desa.
Kami terus mewawancarai sekdes dan bendahara desanya, diceritakan oleh bendahara desa Dedi Jayanto saat pencairan DD setelah seharian penuh kegiatan selesai, diperjalanan ia menawarkan uang DD ke kades Sunarto apakah ia mau memegangnya langsung ,jawaban santun dijawab kades Sunarto silahkan pegang sama bendahara dan disaksikan langsung dengan perangkat lain, kita kelolah bersama sama,”,ungkap bendahara desa. Bahkan saat makan minum diperjalanan pak kades perangkat desanya yang menawarkan makan dan minum apa,dan membayarnya juga dikendalikan perangkat desa.
Bendahara desa Dedi menjelaskan sosok Sunarto adalah kades idaman warganya, ia tidak sama sekali tergoda untuk mengelolah sendiri uang dana desa, ia menyerahkan sepenuhnya ke pemerintah desa untuk mengelolah dan ia sebagai kepala desa memberikan arahan serta himbauan saja.Untuk hal yang berbau bantuan pemerintah ia melarang untuk dibawa ke rumah pribadi, menurutnya pemdes sudah mempunyai wadah serta tugas masing masing, dikerjakan di kantor desa jangan keeumah ,ungkapnya.
Saaat ngumpul bareng masyarakatnya tepatnya di Sabtu malam,29/07/2021. Sambil minum kopi dan ngobrol ngobrol beliau mendengar suara atau pendapat serta menggali aspirasi dari masyarakat dan juga memberikan arahan pada masyarakat tentang pentingnya kekompakan dan kebersamaan serta keguyub rukunan apalagi masalah ketertiban dan keamanan lingkungan masyarakat. Semua ini sering dilakukan agar ada jalinan silaturahmi yang baik dan agar lebih dekat dengan masyarakatnya.
Sunarto adalah sosok seorang Kepala Desa yang santun,bijak,sederhana dan berwibawa serta tegas dalam kepemimpinannya.tak heran jika ia terbilang sukses membangun Desa , terlebih dalam menangani beberapa permasalahan yang di hadapi masyarakat, ia selalu bersikap terbuka dan tidak membeda beda kan di dalam melayani masyarakat desa berkat dari hasil kerja keras nya. Desa yang dulu berjalan apa adanya, kini menjadi desa yang lebih baik,kreatif,kompak dan maju dalam pelayanan maupun pembangunan infrastrukturnya.
Dalam hal memimpin Desa beliau selalu berkoordinasi dengan pemerintahan diatasnya dan juga bawahannya dan apalagi dengan masyarakatnya, tanpa kerja sama tidak mudah membangun desa menuju Desa yang lebih baik dan lebih maju. tak heran dengan sikap yang di tampilkan kades Sunarto ini membuat tokoh-tokoh dan masyarakat Desa menginginkannya untuk kembali melanjutkan perjuangan yang sudah nyata ,akan tetapi beliau dengan tegas menyatakan untuk periode selanjutnya ia tidak mencalonkan lagi.
Sunarto mengatakan tegas ia ingin menjalani disisa umurnya dengan pokus beribadah, menurutnya yang terpenting hidup ini adalah berlaku jujur amanah ,ia mengatakan harta merupakan ujian serta cobaan,sama sekali ia tidak ingin hidupnya digunakan untuk hal hal yang dimurkai oleh Allah.Apalagi baru baru ini istrinya meninggal dunia akibat demam panas, ia mengatakan harta tidak dibawa mati ,jadi untuk kedepan ia menyerahkan ke warga desanya yang mempunyai potensi meneruskan untuk membangun desanya.
Ada hal lucu diceritakan tetangganya tentang kematian istrinya, dirumah sakit sang istri kades meninggal, dinyatakan positif Covid , pihak rumah sakit tidak mengizinkan jenazah istrinya dibawa ke rumah dengan alasan penguburan harus melalui protokol kesehatan dan harus diketahui kades. Tanpa tanda tangan kades pihak rumah sakit tidak mengizinkan jenazah dibawa. Kades Sunarto mendengar hal tersebut lalu mengatakan kades tersebut adalah dirinya,pihak perawat dan dokter rumah sakit kaget mendengar ucapan Sunarto.
Dari masuk rumah sakit Sunarto tidak pernah mengatakan jabatannya apa,ia hanya menyebutkan pensiunan PNS , dikarenakan penampilan kesehariannya yang sederhana,tidak menonjolkan jati dirinya, ia bahkan dianggap sebagian kepala desa lainnya sosok rendah hati dan berjiwa sosial yang tinggi.
Jurnalis : tim 13.