Warga Serbu Emas Serbuk,600 Jiwa terancam mengungsi

Warga Serbu Emas Serbuk,600 Jiwa terancam mengungsi

Murexs.com Muratara
-Dengan Berlatar belakang Petani Warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Ulu Rawas Kabupaten Muratara sangat terkena dampak ekonomi menurun,

lantas warga yang mayoritas mata pencaharian hanya mengandalkan Karet mengalih profesi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,belum lagi kebutuhan anak sekolah,

Hasil pantauan Murexs sejak anjloknya harga karet,banyak warga tinggal di hutan serta meninggalkan perkampungan ,dari 70 persen petani,40 diantaranya warga Ulu Rawas sudah mengalihkan pekerjaannya dengan mencari emas serbuk di tempat jiran tetangga,

Belum lagi di tambah dampak PANDEMI Covid19 di 2020 ini membuat pendapatan warga selama ini tambah merosot,Keputusan yang di ambil warga, banyak Bertolak belakang antar sesama warga lainnya,

Warga yang merasa Terpaksa Serbu lahan yang dulunya kebun karet kini di manfaatkan untuk pencarian emas,sehingga dampak demi dampak mulai di rasakan warga yang tinggal di hilir sungai,tapi apa hendak di kata warga terus manfaatkan keadaan,yang bermula mengunakan peralatan seadanya,kini warga sudah mengunakan mesin dalam mempermudahkan mendapatkan emas,sehingga Hutan dan sungai sekitar menjadi sasaran empuk dalam pemanpaatan,sehingga banyak yang terdampak bagi warga yang lainnya,

Warga yang sebelumnya bisa menikmati sungai Rawas untuk sumber ketahanan kini manfaatkan mata air perbukitan untuk di minum,

Belum lagi warga yang bermukim di bantaran sungai kecil sangat dan sangat terkena dampaknya akibat ulah dari aktivitas tersebut,sungai yang menjadi andalan sudah tidak bisa di konsumsi lagi airnya,

Tercatat Baru Satu pemukiman warga yaitu Warga Dusun Sendawar Kelurahan Muara Kulam melaporkan dampak yang parah akibat aktivitas tersebut,

Berdasarkan keterangan Alhadi Ketua RT 16 dan zulkopli ketua RT 17 Dusun Sendawar kelurahan Muara kulam baru baru ini kepada Murexs,mengatakan Sungai Sendawar tidak layak lagi menjadi sumber kehidupan dan kebutuhan akibat adanya aktivitas warga di hulu sungai yang semakin hari semakin mencemari aliran sungai mereka yang tinggal di hilir, dampak penyakit mulai terasa seperti gatal-gatal,ucapnya

Air sungai mereka yang dulu jernih kini menguning bercampur tanah membuat mereka tak bisa manfaatkan sungai tersebut,sedangkan sungai itulah satu-satunya tempat mereka manfaatkan segala kebutuhan,pasalnya di daerah mereka belum memiliki sumber air bersih Pam atau sejenisnya,terangnya

Lanjutnya sudah tujuh bulan ini warga kami yang berpenghuni 600 jiwa menanggung beban derita akibat aktivitas yang tidak beraturan,upaya pencegahan dan laporan warga sudah kami sampaikan ke petinggi Kecamatan,sampai saat ini belum ada titik keputusan yang jelas,musayawarah sudah kami laksanakan,desa yang terkait sudah menerima keluh kesah kami,para kades sudah kami temui,tapi warga masih bersikeras melakukan aktivitas tersebut alasannya paktor ekonomi,sedangkan nasib kami sejauh ini yang tinggal di sana belum jelas harus bertahan sampai kapan,keluhnya

Harapnya Dinas yang terkait bisa memberi solusi terbaik untuk penanggulangan masalah ini,bila aktivitas itu berkelangsungan terus apa solusi bagi kami yang tinggal di sana,

Sebelum ada kejelasan dan Solusi,kami minta dinas yang terkait untuk memberhentikan aktivitas terlebih dahulu sampai adanya kesepakatan atau keputusan hasil musyarawarah bersama,

Mohon kiranya masalah ini segera di atasi,pasalnya dampak tersebut kian parah bagi kami sampai saat ini,harapnya(Carlos)

Umum