Murexs.com, Muratara – Dua Dusun di wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yaitu Dusun Sungai Bilang dan Dusun Sungai Liyam, Kecamatan Karang Dapo, sampai saat ini belum mendapatkan akses jaringan listrik.
Pantauan Media ini, untuk Dusun Sungai Bilang, jaringan listrik baru sampai di batas Desa Setia Marga SP4, sementara jarak antara Desa setia marga sampai ke Dusun sunga Bilang kisaran 6 – 7 kilometer belum ada tiang sama sekali terpasang di bahu jalan.
Sedangkan untuk jarak dari Dusun Sungai Bilang ke Dusun Sungai Liyam sekitar 2 – 3 kilometer, untuk Dusun Sungai Liyam jaringan listrik yang terdekat baru sampai di batas Simpang tiga Desa Biyaro berjarak sekitar 6 – 7 kilometer, posisi dua dusun ini berada di tengah batas jaringan listrik antara PLN ULP Lubuklinggau denga PLN ULP Muara Beliti.
Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan sebab di momen kemerdekaan Indonesia sampai ulang tahunnya yang ke-78 tahun, kedua dusun ini belum merasakan bagaimana rasanya merdeka listrik dari PLN. Agus, Kepala Dusun Sungai Bilang, ketika dikonfirmasi media ini, Selasa (22/08/2023) mengatakan, setiap malam tiba masyarakatnya hampir semua menggunakan lampu tenaga surya untuk menemani malam mereka hingga hari subuh.
Jika hendak melaksanakan acara keluarga atau pesta mereka harus menyiapkan genset dan bensin dengan belasan drigen. Ia mengatakan bahwa secara keseluruhan total rumah yang ada di dua Dusun ini, yang belum sama sekali mendapatkan jaringan listrik yaitu sekitar kurang lebih 100 rumah.
“Total rumah dari ujung jaringan yang belum dialiri listrik yaitu sekitar kurang lebih 100 rumah. Total ini berdasarkan pendataan akhir tahun 2022 lalu jika di gabungkan dengan warga yang belum berdomisili disini ada sekitar kurang lebih 200 san KK, kami sudah buat proposal pengajuan Lisdes ke pihak PLN Lubuklinggau dan data ini saya sendiri sudah antar di PLN,” ungkap kadus.
Lebih lanjut Kadus menjelaskan, di dalam wilayah Dusun Sungai Bilang ini ada fasilitas umum yang juga sangat mengharapkan aliran listrik diantaranya bangunan Mesjid, Sekolahan, Bangunan Pam Simas dan banyak lainnya yang semuanya itu tentu membutuhkan listrik.
Upaya yang telah dilakukan oleh kami dan Pemerintah Desa, Kelurahan maupun Kecamatan ia mengatakan, pihaknya telah mengajukan proposal pada tiap tahunnya sejak tahun 2022 lalu baik kepada pimpinan PLN ULP Lubuklinggau, maupun kepada pemerintah Kabupaten setempat.
Setelah proposal tersebut diajukan, Ia terus melakukan konsultasi dan komunikasi dengan pihak terkait namun sampai saat ini juga belum ada hasil yang pasti sudah sampai sejauh mana pengajuan proposal tersebut.
“Proposal yang saya ajukan yaitu dengan melampirkan semua persyaratan termasuk surat dukungan persetujuan dari masyarakat yakni pembebasan tanam tumbuh di lahan warga,” jelasnya.
Ia mengharapkan sekiranya program Listrik Masuk Desa ini secepatnya dapat terealisasi dengan baik sehingga impian semua masyarakat dusun sungai bilang dan sungai liyam dapat terwujud.
Sementara itu Ahmad Bastari, Camat Karang Dapo ketika dimintai keterangan perihal proposal Lisdes dari dusun sungai bilang menyampaikan, dirinya membenarkan bahwa sudah sering di ajukan proposal pembangunan jaringan listrik, bahkan dari dirinya masih menjabat sebagai Lurah Karang Kapo namun hingga sampai saat ini belum ada informasi kelanjutannya seperti apa.
“Dari saya masih jabat jadi lurah proposal sudah sering kami ajukan, ke pihak terkait dan ke pihak PLN ULP Lubuklinggau, namun sampai sekarang belum juga ada kejelasan,”ungkapnya.(GT)